Rabu, 26 Juli 2017
Penyebab Kelaparan di Nigeria dan Antisipasi dari Dunia
Krisis kemanusiaan di Afrika yang dilakukan oleh organisasi Boko Haram telah memberikan efek yang luar biasa buruk pada masyarakat di sekitarnya. Masyarakat yang berada di tengah krisis mengalami kesulitan untuk mendapat pasokan makanan sehingga menderita kelaparan. Kelaparan di Nigeria sebagai salah satu negara yang terkena dampak krisis menyebabkan 75.000 anak terancam meninggal dunia karena gizi buruk. Belum lagi ibu hamil atau ibu menyusui yang juga mengalami kekurangan gizi sehingga menderita busung lapar dan sebagainya.
Jika dibiarkan maka tragedi kemanusiaan ini bisa memakan korban secara tidak langsung akibat bencana kelaparan. Korban yang jatuh bisa jauh lebih besar dibandingkan korban krisis kemanusiaan tersebut. Karenanya dunia meski tak terlibat secara langsung dengan organisasi Boko Haram tak tinggal diam dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke beberapa negara seperti Nigeria dan Somalia. Namun hal tersebut pun tak mudah karena Boko Haram juga melakukan blokade di sepanjang perbatasan dan di dalam wilayah negara tersebut.
PBB melalui organisasi pangan dan kesehatannya mengirimkan bahan makanan serta makanan cepat saji untuk diberikan kepada masyarakat Nigeria yang mengalami bencana kelaparan. Meski begitu jumlah orang yang lapar terus bertambah setiap harinya seiring dengan berlanjutnya krisis kemanusiaan tersebut. Karenanya PBB perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak secara serempak untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang menjadi penyebab kelaparan.
Indonesia sebagai salah satu masyarakat internasional pun tak tinggal diam akan adanya bencana kelaparan yang terjadi di Nigeria. Meski tak bisa turun tangan langsung namun banyak orang seperti mahasiswa, pelajar, karyawan swasta dan pegawai negeri menggelar aksi damai dan pengumpulan sumbangan untuk meringankan beban sesama manusia di negeri tersebut. Dukungan dana akan disalurkan ke lembaga dunia yang memiliki akses ke Nigeria atau Somalia sehingga bisa digunakan untuk membeli bahan makanan, pakaian, susu, obat dan sebagainya. Selain dari perorangan, Indonesia juga memiliki lembaga zakat, wakaf dan infaq yang juga memiliki akses internasional yang bisa dipakai untuk menyalurkan sumbangan ke negara konflik tersebut.
Meski sampai saat ini krisis kemanusiaan terus berlanjut dan sudah memakan banyak korban baik dari baku hantam atau dari bencana kelaparan, namun bukan berarti dunia tak bisa ikut membantu. Lembaga keamanan dunia pun sedang berusaha untuk menghentikan krisis dengan mengirim penengah atau pengawas, namun hal tersebut pastinya akan memerlukan waktu yang cukup lama. Seiring dengan hal tersebut, lembaga pakan dan kesehatan dunia juga melakukan fungsinya dengan terus berusaha mengirimkan bantuan berupa bahan makanan, obat, pakaian dan susu bagi masyarakat yang terkepung agar bisa digunakan sebagai bahan makanan bersama selagi tidak bisa melakukan berbagai hal dengan normal seperti bercocok tanam atau bekerja.

Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)