Majesticva merupakan sebuah blog yang menyediakan berbagai informasi dan tips yang sangat bermanfaat bagi anda yang mencari informasi

Senin, 05 Februari 2018

Keluarga Sukanto Tanoto Ingin Disebut Sebagai Keluarga Pebisnis

Tidak ada komentar :
Pengusaha Sukanto Tanoto berhasil mendirikan sekaligus membesarkan Royal Golden Eagle (RGE) menjadi korporasi global. Saat ini, tiga orang anaknya juga sudah terjun berkarya di RGE. Namun, hal itu tidak membuat RGE hanya menjadi perusahaan keluarga. RGE didirikan oleh Sukanto Tanoto pada 1973 dengan nama Raja Garuda Mas. Ia merintisnya seorang diri setelah sempat berhasil dalam bisnis general contractor and supplier yang dijalani sebelumnya.

Keluarga Sukanto Tanoto Ingin Disebut Sebagai Keluarga Pebisnis


Seiring waktu, RGE berkembang sedemikian pesat. Dari hanya perusahaan lokal yang memproduksi kayu lapis, mereka sudah memiliki anak-anak perusahaan di berbagai bidang industri. Dengan aset senilai 18 miliar dolar Amerika Serikat dan karyawan 60 ribu orang, RGE sekarang menekuni industri kelapa sawit, pulp and paper, selulosa spesial, viscose fibre, serta pengembangan energi. Skala bisnis yang sedemikian besar membuat Sukanto Tanoto tidak akan mampu mengelola RGE seorang diri. Ia butuh dukungan dari pihak-pihak lain yang membantu operasional.

Putra-putri Sukanto Tanoto akhirnya ikut membantu. Imelda Tanoto, Anderson Tanoto, serta Belinda Tanoto terjun berkarya di RGE. Kendati demikian, hal tersebut tidak menjadikan RGE sebagai perusahaan keluarga yang dikelola secara kurang profesional. Perusahaan keluarga sesungguhnya merupakan bentuk usaha yang lazim ditemui di mana pun. Berdasarkan data dari Hong Kong University of Science and Technology (HKUST), sekitar 35 persen dari perusahaan di Amerika Serikat yang terdaftar di Standard & Poor's 500 dikelola oleh keluarga. Kondisi serupa ada Hong Kong. Di sana malah 70 persen perusahaan yang terdaftar merupakan bisnis keluarga.

Bagaimana dengan di Indonesia? Situasinya tidak jauh berbeda. Sangat mudah ditemui bisnis yang dikelola oleh anggota keluarga secara bersama-sama. Keuntungan perusahaan keluarga bisa dilihat dari kebebasan bertindak. Dikelola oleh keluarga sendiri memudahkan keputusan diambil. Selain itu, karena merupakan kegiatan keluarga, biasanya bisnisnya berorientasi jangka panjang. Keluarga pasti hendak mewariskan perusahaan ke anak cucunya. Ini juga memperkecil peluang terjadinya pengambilalihan perusahaan dari pihak lain.
Sukanto Tanoto menjadikan sebagai perusahaan yang dikelola oleh para profesional. Hal ini diakui oleh putranya, Anderson Tanoto. “Kami menyebut diri kami sebagai keluarga pebisnis, bukan pelaku bisnis keluarga,” ujarnya. Prinsip itu membuat Sukanto Tanoto tidak membedakan anak-anaknya dengan karyawan RGE lain. Mereka juga harus menuntut ilmu terlebih dulu dan meniti karier dari bawah.

Anderson Tanoto misalnya, harus bekerja dulu sebagai konsultan di Bain & Company untuk mendapatkan pengalaman kerja. Sesudah itu ia baru bisa ke RGE. Itu pun harus memulai karier dari bawah dan terjun langsung ke pusat produksi RGE di pabrik dan perkebunan. Begitu pula dengan Belinda Tanoto. Sebelum berkarya di RGE, ia menjadi seorang analis di Morgan Stanley dan mengaku mendapat bekal berharga baginya untuk berkarier di RGE. “Di sana saya belajar banyak tentang cara menjalin hubungan dengan pemangku kepentingan di Tiongkok. Hal itu akhirnya terbukti berguna dan bisa diterapkan ketika menjadi tenaga pemasaran untuk bisnis keluarga di Shangdong, Tiongkok,” kata Belinda Tanoto.

DIKELOLA SECARA PROFESIONAL


DIKELOLA SECARA PROFESIONAL


Source: Sukantotanoto.net

Saat ini, putra-putri anak Sukanto Tanoto berkarya di RGE. Namun, hal itu tidak membuat pengelolaan perusahaan berubah. Grup yang pernah bernama Raja Garuda Mas ini tetap dikelola secara profesional oleh orang-orang yang kompeten. Sukanto Tanoto menentukan pengelola perusahaannya tidak berdasarkan kekerabatan. Ia memilihnya dengan basis kemampuan profesional yang dimiliki. Tidak aneh, jajaran manajemen RGE diisi oleh para eksekutif yang tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Sukanto Tanoto.

Putra dan putri Sukanto Tanoto tidak keberatan dengan langkah tersebut. Mereka malah menilainya sebagai hal yang tepat. Imelda Tanoto yang berkecimpung di bagian sumber daya manusia di RGE justru memandangnya sebagai keharusan. “Karena telah menjadi bagian dari perusahaan ini, kami tahu persis bagaimana perkembangannya dari waktu ke waktu. Kami harus memastikan bahwa ada orang yang tepat untuk peran tertentu. Hal itu juga mesti dilakukan dengan sarana yang benar,” kata Imelda Tanoto.

Sesungguhnya Sukanto Tanoto tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk berkecimpung di RGE. Mereka dibiarkan menentukan jalan hidup masing-masing. Namun, ketika akhirnya RGE dipilih menjadi tempat berkarya, Sukanto Tanoto tidak bisa menghalangi. “Saya percaya mereka terlebih dulu harus diberi kesempatan, distimulasi, dan potensinya dikembangkan. Jika ingin bekerja dan hatinya memang ada di situ, mereka pasti akan menghasilkan pekerjaan yang luar biasa,” kata Sukanto Tanoto.

Visi Sukanto Tanoto Tentang Industri Kehutanan Indonesia

Ia menambahkan dirinya kini memberikan kebebasan kepada putra-putrinya karena mereka sudah dewasa. Sukanto Tanoto mengaku tidak bisa memaksakan kehendaknya. “Lima puluh tahun lalu ketika saya mulai merintisnya, anak-anak hanya disuruh melakukan sesuatu. Sekarang saya harus menjual ide ke mereka dan mereka perlu diyakinkan. Masing-masing di antara mereka memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya hanya berharap mereka mampu saling bekerja sama,” ucap pria kelahiran Belawan ini.

Prinsip yang dipegang oleh Sukanto Tanoto tetap sama. Ia menjalankan RGE secara profesional. Agar terus bisa berkembang, perusahaan mesti dikelola oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya. Oleh sebab itu, suksesi kepemimpinan tidak dilakukan berdasarkan kekerabatan. Putra-putri Sukanto Tanoto sudah memahami prinsip tersebut. Mereka pun sependapat bahwa RGE harus dijalankan secara profesional. Sebagai korporasi global, pengelola RGE harus orang yang memiliki kemampuan.

“Rencana suksesi adalah rencana bisnis bagi kami,” ujar Anderson Tanoto. Ia bermaksud menyatakan bahwa pergantian kepemimpinan di RGE merupakan hal penting sehingga harus diperhitungkan secara masak terkait segi bisnis. “Bukan tentang memiliki anggota keluarga yang menjalankan perusahaan. Namun tentang siapa orang yang terbaik dalam menjalankan perusahaan,” ucap Anderson Tanoto.  Pola pikir seperti ini memang membuat RGE mampu berjalan dengan baik. Mereka bukanlah perusahaan keluarga, namun bisnis yang dikelola oleh keluarga pebisnis, yakni keluarga Sukanto Tanoto.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar :

Posting Komentar